Kamis, 27 Desember 2018

Rahasia Surat al Kahfi dan Derajat Ke-iman-an (2)

Setelah sekian lama tidak meng-update blog ini, saya lihat pengunjung masih ramai datang berkunjung.

Di satu sisi kesibukan dunia menyita waktu saya, di sisi lain saya merasa tidak banyak yang bisa saya sumbangkan dibanding dengan blog-blog para pengamal Qur'an lainnya.

Singkatnya di akhir kesibukan saya dalam satu proyek sosial pada tahun 2017 tepatnya bulan September dimana saya ada satu masalah rumit.

Akhirnya pada malam Jumat 29 September bertepatan dengan malam Jumat 9 Muharrom yang sangat dimuliakan Allah, RasulNya dan para malaykatNya...saya menyempatkan bangun malam untuk tahajjud dan mengulang bacaan surat al-Kahfi yang sudah beberapa waktu tidak sempat saya baca dalam tahajjud.

Tanpa banyak keinginan, kecuali ingin kembali kepada Allah SWT di saat menghadapi kesulitan dunia yang tidak bisa kita atasi.  Saya bangun jam 1 malam, seperti biasa dimulai minum kopi untuk hilangkan rasa kantuk sambil memikirkan masalah yang sedang saya hadapi.

Mendekati jam 2 malam, saya mulai sholat tahajjud dengan membaca surat Kahfi penuh dalam 1 rakaat pertama, dan rokaat ke 2 saya baca surat Yaasiin penuh.

Saya membaca surat Kahfi dengan sangat jelas/jahar (walau) tidak keras, secara tartil berusaha merenungi dan menikmati sensasi yang luar biasa dari surat ini.  Sensasi ini pernah saya jelaskan di blog ini juga pada artikel "Di bawah bayang-bayang surat Yaasiin dan al-Kahfi".

Anehnya, keesokan harinya malam Sabtu 30 September 2017 tepatnya malam Sabtu 10 Muharrom, malam Asyuro, saya bermimpi..dalam mimpi yang sangat jelas..saya berada di Masjid Nabawi Madinah sholat persis di shaf terdepan di belakang seorang Imam, yang...masya Allah saya kenal itu Rasulullah SAW,..yang kemudian, sesaat sebelum takbirotul ikrom, Beliau menoleh dan berpesan satu hal..

Pesan persisnya tidak akan saya ungkap disini, tapi saya menangkap kesan bahwa Beliau ternyata suka datang dan menikmati pembacaan surat al-Kahfi saya dalam sholat tahajjud, dan menekankan pentingnya kedudukan surat ini di akhir zaman yang akan banyak musibah menimpa umat Islam dan umat manusia seluruhnya yang banyak diulas pada blog blog lain tentang fitnah Dajjal, perang Armageddon dll

Saya sangat sedih, terharu dan bahagia yang tak bisa diungkap kata, dan tak bisa diganti harta dunia.

Akhirnya saya mendapat jawaban pertanyaan selama ini tentang penglihatan Syekh Akbar Muhyiddin Ibnu Araby dalam kitab beliau yang sempat mengguncang dunia di abad 13, 'Futuhatul Makkiyah'.

"Imam Mahdi akan diiringi 6-8 para Wazir yang semuanya berasal dari luar Arab, tak ada satu pun yang Arab walaupun mereka hanya berbicara bahasa Arab dan semuanya adalah manusia biasa kecuali satu (Rijalul Ghaib)"

Dan saya mendapat kesan para Wazir, para Amir Wilayah dan para Panglima dibawah Imam Mahdi nanti adalah mereka para mukmin yang mempunyai dzikir rutin yang sama yang telah menancap sangat dalam di hati mereka (satu saat bila Allah idzinkan, akan saya jelaskan) dan me-wirid-kan surat al-Kahfi.

Nur dari dzikir dan wirid al-Qur'an tersebut yang akan memancar dari wajah mereka akan menjadi tanda bagi malaykat, siapa saja kaum yang utama dari umat Islam dalam membela dan mendukung Khalifah akhir zaman yang adil (al-Mahdi).  Dan ini juga yang membuat sahabat-sahabat Imam Mahdi berada dalam frekuensi perasaan yang sama, seperti yang saya ungkapkan dalam artikel saya di blog ini (Intermezzo 1: Puisi Para Pecinta Rasulullah SAW).

Karena nanti akan banyak firqah yang merasa lebih berhak untuk menjadi pembela terdekat Imam Mahdi, tapi Allah dan malaykat-malaykatnya lebih tahu, siapa yang lebih lurus aqidahnya dan lebih tulus hatinya.

Pada akhirnya hanya Allah SWT yang lebih tahu bagaimana persisnya nanti, dan kita segera mengetahui beberapa waktu lagi, insya Allah.